Ruang lingkup sejarah dibagi menjadi empat, yaitu:
Sejarah
sebagai peristiwa.
Adalah sebuah peristiwa yang memang benar-benar
terjadi. Tidak semua peristiwa dapat dikatakan sejarah. Peristiwa sejarah hanya
terjadi satu kali dan tidak dapat berulang. Fenomenanya bisa berulang tetapi
peristiwanya hanya satu kali. Inilah yang dikatakan bahwa peristiwa sejarah
bersifat unik. Peristiwa yang hanya terjadi sekali dan memiliki pengaruh besar
pada masanya dan masa sesudahnya. Walaupun peristiwa sejarah tidak dapat
diulang, tetapi jejaknya dapat diungkap dari fakta-fakta sejarah melalui
penelitian sejarah.
Sejarah
sebagai kisah.
Adalah sebuah peristiwa sejarah yang diceritakan
kembali berdasarkan rekonstruksi fakta sejarah yang dilakukan sejarawan melalui
penelitian sejarah. Atas dasar itulah maka peristiwa sejarah yang diceritakan
kembali ini akan terdapat unsur subjektifitas hingga menghasilkan berbagai
macam perbedaan penafsiran terhadap satu peristiwa yang sama dikarenakan
perbedaan perspektif.
Sejarah
sebagai seni
Adalah sebuah peristiwa sejarah yang ditulis
rekonstruksi fakta sejarah yang dilakukan sejarawan melalui penelitian sejarah
dengan menggunakan intuisi,
imajinasi, emosi dan gaya bahasa. Tetapi tetap berdasarkan fakta sejarah
yang dimiliki. Sejarawan membutuhkan
imajinasi, membayangkan apa yang sebenarnya terjadi pada suatu periode yang
ditelitinya hingga dapat
menghadirkan objeknya seolah-olah pembaca mengalami sendiri peristiwa itu (
Kuntowijaya, 2001:70-71)
Sejarah
sebagai ilmu
Karena sejarah memiliki ciri ciri keilmuan. Ciri
sejarah sebagai ilmu adalah 1) empiris (pengalaman manusia/kenyataan/benar
terjadi). 2) memiliki data, fakta. 3) memiliki objek. 4) memiliki generalisasi.
5) memiliki metode.
No comments:
Post a Comment