1.
Hubungan Sejarah dengan Sosiologi
Banyak sosiologiwan yang mempelajari tentang sejarah
seperti Emile Durkhem yang dikenal sebagai salah seorang tokoh penderi sosiolog
sebagai ilmu, ia membedakan antara sosiologi, sejarah, filsafat, psikologi.
Ilmu sejarah sangat revolusioner karena lebih bergeser ke
ilmu sosial. Ini disebabkan karena bantuan ilmu-ilmu sosial, gejala politik,
eknomi, psikologi, budaya, dan geografi.
2.
Hubungan Sejarah dengan Antropologi
Antropologi dan sejarah memiliki kesamaan yaitu manusia
sebagai subjek dan objek kajiannya, yang umumnya mencakup berbagai dimensi
kehidupan. Bila sejarah membatasi diri pada penggambaran suatu peristiwa
sebagai proses di masa lampau yang hanya sekali terjadi, hal itu tidak termasuk
kajian antropolgi. Tetapi, jika penggambaran sejarah menggambarkan suatu
masyarakat di masa lampau dengan berbagai aspek kehidupan hal itu termasuk
kajian antropologi.
3.
Hubungan Antropologi Budaya dengan Sejarah
Arti kebudayaan sangatlah luas itu terjadi karena semakin
luasnya perhatian para sejarawan dan sosiologiwan terfokus pada kebudayaan
popular yaitu sikap-sikap dan nilai-nilai masyarakat awam serta pengungkapannya
kedalam kesenian rakyat, lagu-lagu rakyat, cerita rakyat, dll. Semakin luasnya
arti kenbudayaan disebabkan pula oleh meningkatnya kecenderungan untuk
menganggap kebudayaan sebagai sesuatu yang aktif bukan pasif.
4.
Hubungan Sejarah dengan Psikologi
Sebagai individu atau kelompok tidak lepas dari
faktor-faktor internal yang bersifat psikologis, seperti motivasi, minat,
konsep diri yang selalu berinteraksi dengan faktor-faktor eksternal yang
bersifat sosiologis.
5.
Hubungan Sejarah dengan Geografi
Hubungan ini dapat dilihat dari suatu aksioma bahwa setiap
peristiwa sejarah senantiasa memiliki lingkup temporal dan spasial (waktu dan
ruang), dimana keduanya merupakan faktor yang membatasi fenomena sejarah
tertentu sebagai kesatuan.
6.
Hubungan Sejarah dengan Ilmu Ekonomi
Sejak abad ke-20 sejarah ekonomi dalam berbagai aspeknyapun
semakin menonjol terutama setelah proses modernisasi, dimana setiap bangsa di
dunia lebih memfokuskan pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, proses
industrialisasi beserta transpormasi sosial yang mengikutinya menuntut
pengkajian pertumbuhan ekonomi dari sistem produksi agraris ke sistem produksi
industrial (Kartodirjo, 1992: 136).
7.
Hubungan Sejarah dengan Ilmu Politik
Politik adalah sejarah masa kini, dan sejarah adalah politik masa lalu.
ini menunjukan bahwa sejarah diidentikan dengan politik dimana keduanya
menunjukan proses yang mencakup keterlibatan para aktor dalam interaksinya
serta peranannya dalam usaha untuk memperoleh ‘apa’, ‘kapan’, dan ‘bagaimana’.
No comments:
Post a Comment