PENGERTIAN
Fakta adalah hasil dari seleksi data yang terpilih.
Fakta menunjukkan terjadinya suatu peristiwa di masa lampau. Fakta berasal dari
bahasa latin, factus dan facerel, yang artinya selesai atau
mengerjakan. Fakta sejarah adalah fakta – fakta yang berhubungan langsung
dengan peristiwa sejarah yang kita teliti.
F. J. Tigger mendefinisikan fakta adalah sebagai hasil penyelidikan
secara kritis yang ditarik dari sumber – sumber dokumenter (Sidi Gazalba,
1981).
Sementara Louis Gottchalk mengartikan fakta sebagai
suatu unsur yang dijabarkan secara langsung atau tidak langsung dari sumber
sejarah yang dipandang kredibel, setelah diuji secara seksama dengan metode
sejarah. Dari pandangan sejarah itu menunjukkan bahwa fakta dalam sejarah
adalah rumusan atau kesimpulan yang diambil dari sumber sejarah atau dokumen.
Fakta sejarah dibagi menjadi fakta lunak, fakta keras, inferensi dan opini.
JENIS-JENIS
FAKTA SEJARAH
Fakta lunak. Fakta lunak merupakan fakta yang masih perlu dibuktikan dengan dukungan
fakta – fakta lain. Para sejarawan melalui penelitian sumber – sumber sejarah
mencoba mengolah sehingga bisa dimengerti. Tetapi bisa saja bahwa apa yang
dianggap sebagai fakta belum tentu diterima oleh orang lain, sehingga tidak
jarang masih mengundang perdebatan. Contohnya peristiwa supersemar merupakan
fakta lunak karena masih dalam perdebatan.
Fakta keras. Fakta keras adalah fakta – fakta yang biasanya sudah diterima sebagai
sesuatu peristiwa yang benar, yang tidak lagi diperdebatkan. Fakta ini sering
disebut “fakta keras”, fakta yang sudah mapan (established) dan tidak mungkin dipalsukan lagi. Contohnya
peristiwa proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan faakta yang tidak bisa diubah
lagi.
Inferensi. Inferensi merupakan ide – ide sebagai benang merah yang menjembatani
antara fakta yang satu dengan fakta yang lain. Ide atau gagasan ini dapat
dimasukkan dalam kategori fakta, tetapi masih cukup lemah. Karena inferensi
tidak lebih dari suatu pertimbangan logis yang menjelaskan pertalian antara
fakta – fakta.
Opini. Opini mirip dengan inferensi, tetapi opini ini lebih bersifat pendapat
pribadi / perorangan. Karena pendapat pribadi maka tidak didasarkan pada
konsideran umum. Sedangkan salah satu benntuk informasi sejarah, opini
merupakan penilaian (value judgment) atau sangkaan pribadi.
Berdasarkan bentuknya fakta sejarah
dibagi menjadi 3, yaitu : fakta mental, fakta social, dan artefak.
Fakta mental. Fakta mental adalah kondisi yang dapat menggambarkan suasana pikiran,
perasaan batin, kerohanian, dan sikap yang mendasari suatu karya cipta. Jadi
fakta mental bertalian dengan perilaku, ataupun tindakan moral manusia yang
mampu menentukan baik buruknya kehidupan manusia, masyarakat, dan Negara.
Fakta Sosial. Fakta sosial adalah fakta sosial yang berdimensi sosial, yakni kondisi
yang mampu menggambarkan tentang keadaan sosial, suasana zaman dan sistem
kemasyarakatan, misalnya interaksi (hubungan)antarmanusia, contoh pakaian adat,
atau pakaian kebesaran raja. Jadi fakta sosial berkenaan dengan kehidupan suatu
masyarakat, kelompok masyarakat atau suatu Negara yang menumbuhkan hubungan
sosial yang harmonis serta komunikasi yang terjaga baik.
Artefak, adalah semua
benda baik secara keseluruhan atau sebagian hasil garapan tangan manusia,
contohnya candi, patung, dan perkakas.
No comments:
Post a Comment