Beberapa konsep
yang dikembangkan dalam ilmu sejarah, seperti perubahan, peristiwa, sebab dan
akibat, nasionalisme, kemerdekaan, kolonialisme, revolusi, fasisme, komunisme,
peradaban, perbudakan, waktu, feminisme, liberalisme, dan konservatisme.
- Perubahan
Konsep perubahan merupakan istilah yang mengacu kepada sesuatu hal yang
menjadi ‘tampil berbeda’. Konsep tersebut demikian penting dalam sejarah dan
pembelajaran sejarah, mengingat sejarah itu sendiri pada hakikatnya adalah
perubahan. Para sejarawan slalu menggunakan
sebagian besar waktu mereka untuk menjelaskan perubahan. Perhatian yang
dominantidak dapat dihindari sehingga melahirkan pertanyaan-pertanyaan.
- Peristiwa
Konsep peristiwa memiliki arti sebagai suatu kejadian yang menarik
maupun luar biasa karana memiliki
keunikan. Dalam penelitian sejarah, peristiwa selalu menjadi objek kajian,
mengingat salah satu karakteristik ilmu sejarah adalah mencari
keunikan-keunikan yang terjadi pada suatu peristiwa tertentu, dengan penekanan
pada tradisi-tradisi relativisme.
- Sebab dan Akibat
Istilah sebab merujuk kepada pengertian faktor-faktor determinan fenomena
pendahuluan yang mendorong terjadinya suatu perbuatan, perubahan, maupun
peristiwa berikutnya, sekaligus sebagai suatu kondisi yang mendahului
peristiwa. Sedangkan akibat adalah sesuatu yang menjadikan kesudahan atau hasil
suatu perbuatan maupun dampak dan peristiwa.
- Nasionalisme
Konsep nasionalisme, secara sederhana memiliki arti rasa kebangsaan,
dimana kepentingan negara dan bangsa mendapat perhatian besar dalam kehidupan
bernegara. Bahkan, menurut Kenneth Minogue dari London School of Ekonomic and Political science mengemukakan
bahwa nasionalisme pun merupakan keyakinan bahwa pada hakikatnya setiap bangsa
memiliki hak dan kewajiban membentuk dirinya sebagai negara (Minogue, 2000:
695).
- Kemerdekaan/Kebebasan
Konsep kemerdekaan/kebangsaan adalah nilai utama dalam kehidupan politik
bagi setiap negara dan bangsa maupun umat manusia yang senantiasa
diagung-agungkan, sekalipun tidak selamanya dipraktikan. Arti penting
kemerdekaan ini dapat dilihat pada ketentuan yang mengatur hak-hak asasi
manusia, sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Hak-Hak Manusia Universal yang
disetujui dengan suara bulat oleh Majelis Umum Pemberserikatan Bangsa-Bangsa
tanggal 10 Desember 1948.
- Kolonialisme
Konsep kolonialisme menunjukan kepada bagian imperalisme dalam ekspansi
bangsa-bangsa Eropa Barat ke berbagai wilayah lainnya di dunia sejak abad ke-15
dan ke-16. pada puncak perkembangannya, kolonialisme merajalela pada abad
ke-19. Di mana hampir setiap negara Eropa memiliki daerah jajahan di Asia , Afrika, dan Amerika. Kolonialisme bermula dari
serangkaian petualangan liar mencari kejayaan, dan penyebaran agama.
- Revolusi
Konsep revolusi menunjukan pada suatu pengertian tentang perubahan sosial
yang radikal, berlangsung cepat, dan bersama-sama. Hal itu berbeda dengan
konsep evolusi yang lebih mengacu pada perubahan yang berlangsung secara
perlahan-lahan, tetapi pasti. Diskriminasi dua konsep ini penting untuk dipahami
peserta didik agar secara kritis maupun membedakannya secara tepat dan akurat.
- Fasisme
Konsep fasisme atau facism adalah nama pengorganisasian pemerintah dan
masyarakat secara totaliter oleh kediktatoran partai tunggal yang sangat
memiliki rasa nasionalis yang secara sempit, rasialis, militeris, dan imperalis
(Esbestein dan Fogelman, 1990: 114). Di Eropa, Italia merupakan negara pertama
yang menjadi fasis pada tahun 1992di bawah pimpinan Adolf Hitler, kemudian
Spanyol tahun 1936 diinspirasi oleh ajaran-ajaran Mikhael Bakunin.
- Komunisme
Pada dasarnya, konsep dari istilah komunisme menunjuk kepada setiap
pengaturan sosial yang didasarkakn pada kepemilikan, produksi, konsumsi, dan
swapemerintahan yang diatur secara komunal atau bersama-sama (Mayer, 2000:
143).
- Peradaban
Konsep peradaban atau civilization
merupakan konsep yang merujuk pada suatu enitas kultural seluruh pandangan
hidup manusia yang mencakup nilai, norma, institusi, dan pola pikir terpenting
dari suatu masyarakat yang terwariskan dari generasi ke generasi (Bozeman dalam
Huntington, 1998: 41). Selain itu peradaban menunjukan kepada suatu corak
maupun tingkatan moral yang menyangkut penilaian terhadap totalitas kebudayaan.
Jadi, peradaban jauh melebihi luasnya dari suatu kebudayaan yang saling mempengaruhi.
- Perbudakan
Pada hakikatnya, konsep perbudakan atau slavery adalah istilah yang menggambarkan suatu kondisi di mana
seseorang maupun kelompok tidak memiliki kedudukan dan peranan sebagai manusia
yang memiliki kedudukan dan peranan manusia yang memiliki hak asasi sebagai
manusia yang layak.
- Waktu
Konsep waktu dalam hal ini (hari, tanggal, tahun, windu, dan abad)
merupakan konsep esensial dalam sejarah. Bahkan bagi semua masyarakat, waktu
merupakan parameter di mana kehidupan dibangun, diatur, dan diselaraskan.
Kerangka waktu ini dapat berwujud kalender, detik, menit, jam, hari, tanggal,
bulan, musim, tahun, windu, abad, rentangan waktu hidup dari kelahiran sampai
kematian, kejadian-kejadian hidup pribadi, maupun kejadian-kejadian kolektif
dalam masyarakat.
- Feminisme
Istilah feminisme adalah nama suatu gerakan emansipasi wanita dari
suborninasi pria. Gerakan ini bukan hanya sekedar mempertanyakan
ketidaksetaraan wanita dengan pria, melainkan suatu gerakan struktur ideologis
yang tertanam dalam-dalam yang membuaut kaum wanita selalu tidak diuntungkan
oleh kaum pria.
- Liberalisme
Konsep liberalisme mengacu kepada sebuah doktrin yang maknanya hanya
dapat diungkapkan melalui penggunaan kata-kata sifat yang menggambarkan
nuansa-nuansa khusus. Pada umumnya, orang menafsirkan pengertian liberalisme
menunjukan kepada kebebasan seluas-luasnya.
- Konservatisme
Istilah konservatisme merujuk kepada doktrin yang meyakini bahwa realitas
sesuatu masyarakat dapat ditemukan pada perkembangan sejarah. Oleh karena itu,
pemerintah membatasi diri dalam campur tangan terhadap prilaku kehidupan
masyarakat, dalam arti tidak boleh melupakan akar-akar sejarahnya (Minogue,
2000: 1666).
(Pengantar Ilmu Sosial, Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M.Pd)
No comments:
Post a Comment