Saturday, February 4, 2017

KONSEP-KONSEP SEJARAH

Beberapa konsep yang dikembangkan dalam ilmu sejarah, seperti perubahan, peristiwa, sebab dan akibat, nasionalisme, kemerdekaan, kolonialisme, revolusi, fasisme, komunisme, peradaban, perbudakan, waktu, feminisme, liberalisme, dan konservatisme.
  1. Perubahan
Konsep perubahan merupakan istilah yang mengacu kepada sesuatu hal yang menjadi ‘tampil berbeda’. Konsep tersebut demikian penting dalam sejarah dan pembelajaran sejarah, mengingat sejarah itu sendiri pada hakikatnya adalah perubahan. Para sejarawan slalu menggunakan sebagian besar waktu mereka untuk menjelaskan perubahan. Perhatian yang dominantidak dapat dihindari sehingga melahirkan pertanyaan-pertanyaan.
  1. Peristiwa
Konsep peristiwa memiliki arti sebagai suatu kejadian yang menarik maupun  luar biasa karana memiliki keunikan. Dalam penelitian sejarah, peristiwa selalu menjadi objek kajian, mengingat salah satu karakteristik ilmu sejarah adalah mencari keunikan-keunikan yang terjadi pada suatu peristiwa tertentu, dengan penekanan pada tradisi-tradisi relativisme.
  1. Sebab dan Akibat
Istilah sebab merujuk kepada pengertian faktor-faktor determinan fenomena pendahuluan yang mendorong terjadinya suatu perbuatan, perubahan, maupun peristiwa berikutnya, sekaligus sebagai suatu kondisi yang mendahului peristiwa. Sedangkan akibat adalah sesuatu yang menjadikan kesudahan atau hasil suatu perbuatan maupun dampak dan peristiwa.
  1. Nasionalisme
Konsep nasionalisme, secara sederhana memiliki arti rasa kebangsaan, dimana kepentingan negara dan bangsa mendapat perhatian besar dalam kehidupan bernegara. Bahkan, menurut Kenneth Minogue dari London School of Ekonomic and Political science mengemukakan bahwa nasionalisme pun merupakan keyakinan bahwa pada hakikatnya setiap bangsa memiliki hak dan kewajiban membentuk dirinya sebagai negara (Minogue, 2000: 695).
  1. Kemerdekaan/Kebebasan
Konsep kemerdekaan/kebangsaan adalah nilai utama dalam kehidupan politik bagi setiap negara dan bangsa maupun umat manusia yang senantiasa diagung-agungkan, sekalipun tidak selamanya dipraktikan. Arti penting kemerdekaan ini dapat dilihat pada ketentuan yang mengatur hak-hak asasi manusia, sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Hak-Hak Manusia Universal yang disetujui dengan suara bulat oleh Majelis Umum Pemberserikatan Bangsa-Bangsa tanggal 10 Desember 1948.
  1. Kolonialisme
Konsep kolonialisme menunjukan kepada bagian imperalisme dalam ekspansi bangsa-bangsa Eropa Barat ke berbagai wilayah lainnya di dunia sejak abad ke-15 dan ke-16. pada puncak perkembangannya, kolonialisme merajalela pada abad ke-19. Di mana hampir setiap negara Eropa memiliki daerah jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika. Kolonialisme bermula dari serangkaian petualangan liar mencari kejayaan, dan penyebaran agama.
  1. Revolusi
Konsep revolusi menunjukan pada suatu pengertian tentang perubahan sosial yang radikal, berlangsung cepat, dan bersama-sama. Hal itu berbeda dengan konsep evolusi yang lebih mengacu pada perubahan yang berlangsung secara perlahan-lahan, tetapi pasti. Diskriminasi dua konsep ini penting untuk dipahami peserta didik agar secara kritis maupun membedakannya secara tepat dan akurat.
  1. Fasisme
Konsep fasisme atau facism adalah nama pengorganisasian pemerintah dan masyarakat secara totaliter oleh kediktatoran partai tunggal yang sangat memiliki rasa nasionalis yang secara sempit, rasialis, militeris, dan imperalis (Esbestein dan Fogelman, 1990: 114). Di Eropa, Italia merupakan negara pertama yang menjadi fasis pada tahun 1992di bawah pimpinan Adolf Hitler, kemudian Spanyol tahun 1936 diinspirasi oleh ajaran-ajaran Mikhael Bakunin.
  1. Komunisme
Pada dasarnya, konsep dari istilah komunisme menunjuk kepada setiap pengaturan sosial yang didasarkakn pada kepemilikan, produksi, konsumsi, dan swapemerintahan yang diatur secara komunal atau bersama-sama (Mayer, 2000: 143).
  1. Peradaban
Konsep peradaban atau civilization merupakan konsep yang merujuk pada suatu enitas kultural seluruh pandangan hidup manusia yang mencakup nilai, norma, institusi, dan pola pikir terpenting dari suatu masyarakat yang terwariskan dari generasi ke generasi (Bozeman dalam Huntington, 1998: 41). Selain itu peradaban menunjukan kepada suatu corak maupun tingkatan moral yang menyangkut penilaian terhadap totalitas kebudayaan. Jadi, peradaban jauh melebihi luasnya dari suatu kebudayaan yang saling mempengaruhi.
  1. Perbudakan
Pada hakikatnya, konsep perbudakan atau slavery adalah istilah yang menggambarkan suatu kondisi di mana seseorang maupun kelompok tidak memiliki kedudukan dan peranan sebagai manusia yang memiliki kedudukan dan peranan manusia yang memiliki hak asasi sebagai manusia yang layak.
  1. Waktu
Konsep waktu dalam hal ini (hari, tanggal, tahun, windu, dan abad) merupakan konsep esensial dalam sejarah. Bahkan bagi semua masyarakat, waktu merupakan parameter di mana kehidupan dibangun, diatur, dan diselaraskan. Kerangka waktu ini dapat berwujud kalender, detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, musim, tahun, windu, abad, rentangan waktu hidup dari kelahiran sampai kematian, kejadian-kejadian hidup pribadi, maupun kejadian-kejadian kolektif dalam masyarakat.
  1. Feminisme
Istilah feminisme adalah nama suatu gerakan emansipasi wanita dari suborninasi pria. Gerakan ini bukan hanya sekedar mempertanyakan ketidaksetaraan wanita dengan pria, melainkan suatu gerakan struktur ideologis yang tertanam dalam-dalam yang membuaut kaum wanita selalu tidak diuntungkan oleh kaum pria.
  1. Liberalisme
Konsep liberalisme mengacu kepada sebuah doktrin yang maknanya hanya dapat diungkapkan melalui penggunaan kata-kata sifat yang menggambarkan nuansa-nuansa khusus. Pada umumnya, orang menafsirkan pengertian liberalisme menunjukan kepada kebebasan seluas-luasnya.
  1. Konservatisme

Istilah konservatisme merujuk kepada doktrin yang meyakini bahwa realitas sesuatu masyarakat dapat ditemukan pada perkembangan sejarah. Oleh karena itu, pemerintah membatasi diri dalam campur tangan terhadap prilaku kehidupan masyarakat, dalam arti tidak boleh melupakan akar-akar sejarahnya (Minogue, 2000: 1666).

(Pengantar Ilmu Sosial, Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M.Pd)

No comments:

Post a Comment